About Our Principal
Pecinta buku, kopi, dan video game ini bernama Ignas Praditya. Setelah beberapa saat mengampu mata pelajaran antropologi pada peminatan Ilmu Budaya dan Bahasa dan program pembinaan seni pertunjukan, kemudian juga menjadi pembina OSIS, sejak Mei 2019 dipercaya sebagai kepala sekolah SMA 1 PSKD.
Ia percaya bahwa pendidikan tidak serta merta bertujuan hanya untuk membuat murid menjadi pintar tapi harus menggugah murid untuk ingin pintar, ingin belajar, dan selalu ingin berkembang. Maka pelajaran formal selayaknya membumi dan relevan dengan keseharian murid. Artinya tak ada pilihan bagi instansi pendidikan selain terus menerus berkembang, up to date, sesuai perkembangan zaman.
Ignas merupakan lulusan Program Studi Antropologi Sosial, FISIP UI. Sebelum terjun ke dunia pendidikan, ia berkecimpung di dunia film dan videografi sambil mengasah jiwa seninya dalam produksi-produksi teater komunitas. Sekarang pun masih sesekali berproduksi, baik sebagai aktor maupun kru. Baginya seni adalah sarana ampuh untuk seorang manusia mengasah empati, sebuah sikap yang diperlukan setiap manusia untuk bisa saling menghargai dan memahami satu sama lain.
Maka penting, dalam menjalankan dan mengembangkan SMA 1 PSKD ke depan, untuk tidak menganaktirikan satu pun mata pelajaran dan program pembinaan, baik yang bersifat kognitif, sosial, budaya, bahasa, motorik, maupun estetik. Semuanya merupakan kesatuan penting perkembangan murid secara holistik.
Siap bergur(a)u bareng?
(Juni, 2019)
Ia percaya bahwa pendidikan tidak serta merta bertujuan hanya untuk membuat murid menjadi pintar tapi harus menggugah murid untuk ingin pintar, ingin belajar, dan selalu ingin berkembang. Maka pelajaran formal selayaknya membumi dan relevan dengan keseharian murid. Artinya tak ada pilihan bagi instansi pendidikan selain terus menerus berkembang, up to date, sesuai perkembangan zaman.
Ignas merupakan lulusan Program Studi Antropologi Sosial, FISIP UI. Sebelum terjun ke dunia pendidikan, ia berkecimpung di dunia film dan videografi sambil mengasah jiwa seninya dalam produksi-produksi teater komunitas. Sekarang pun masih sesekali berproduksi, baik sebagai aktor maupun kru. Baginya seni adalah sarana ampuh untuk seorang manusia mengasah empati, sebuah sikap yang diperlukan setiap manusia untuk bisa saling menghargai dan memahami satu sama lain.
Maka penting, dalam menjalankan dan mengembangkan SMA 1 PSKD ke depan, untuk tidak menganaktirikan satu pun mata pelajaran dan program pembinaan, baik yang bersifat kognitif, sosial, budaya, bahasa, motorik, maupun estetik. Semuanya merupakan kesatuan penting perkembangan murid secara holistik.
Siap bergur(a)u bareng?
(Juni, 2019)