Oleh: Felicita Regina & Anasthasya Sumerah - 12 MIA
Tepat setahun lalu, pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ), ini dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 yang tengah mewabah di Indonesia. Berawal dari diliburkan selama 2 minggu, lalu bertambah dan bertambah seiring dengan jumlah kasus positif hingga sekarang tepat 1 tahun “diliburkan”. Awalnya rasanya menyenangkan bisa diliburkan dengan waktu yang cukup lama. Namun, lama kelamaan semakin panjang waktu “libur” yang diberikan, semakin jenuh rasanya untuk berdiam diri di rumah saja. Setelah setahun merasakan belajar dari rumah, rasa bosan selalu timbul tiap saat. Mungkin beberapa murid tidak terlalu merasakan kebosanan yang memuncak. Tapi bagi beberapa murid lainnya, sangatlah susah menahan rasa bosan yang berlarut ini. Sehingga selama PJJ setahun ini banyak dari kita yang terkadang masih berpergian keluar. Tentunya dengan izin dari orang tua mereka masing-masing. Mungkin banyak kekecewaan yang kita rasakan tetapi dibalik itu semua ada banyak hal baik yang datang selama satu tahun ini. Banyak pengalaman baru yang kita dapati, penemuan-penemuan baru yang kita coba, dan hobi baru yang kita temukan. Namun, ada juga rasa kesenangan tersendiri dari pandemi ini. Kalau dipikir-pikir lagi, satu tahun terasa cukup cepat untuk berlalu. Banyak kebiasaan baru yang kita ciptakan. Tradisi baru pun muncul di sekolah kami. Banyak hal-hal yang sudah kita rencanakan dari setahun lalu tidak dapat dilaksanakan. Semua ini terjadi di luar dari ekspektasi kami semua. Namun, dalam kondisi seperti ini mau tidak mau kita harus bisa menyesuaikan itu semua. Menciptakan tradisi online. Dari semua itu kita belajar untuk membuat hal-hal yang baru, yang sebelumnya belum kita ketahui sama sekali. Walaupun banyak kegagalan yang sering terjadi disaat mencoba hal baru. Namun, banyak juga jalan keluar yang kita terkadang temui. Bahkan sampai saat ini pun, kegagalan itu terus datang. Banyak suka dan duka yang kita rasakan selama satu tahun ini. Namun di situasi seperti ini kita harus menikmati apapun yang terjadi pada kita dan menjadi pengalaman baru dalam hidup kita. Dari pandemi ini kita juga belajar bahwa keadaan tidak dapat membatasi kita untuk melakukan suatu hal. Walaupun banyak hal baru yang membuat kita nyaman di rumah saja. Akan tetapi, harapan kita pada pandemi ini, yaitu semoga virus ini bisa cepat hilang dari muka bumi ini. Karena rasanya tak tega melihat para tenaga medis dan pemerintah yang mati-matian mencegah penyebaran virus yang begitu cepat ini. Semoga pandemi ini dapat berlalu dengan cepat agar kita dapat beraktivitas kembali lagi seperti semula. Tak lupa juga kita ucapkan terima kasih kepada semua tenaga medis dan pemerintah yang sudah berjuang hingga saat ini dan jangan lupa berterima kasih lah kepada diri kita sendiri karena sudah mampu bertahan hingga detik ini. Teruslah melihat hal yang positif yang ada di depan kita. Terima kasih. ![]() Oleh: Timothy Rafael - 10 IIS-1 Bermula dari libur dua minggu dan nggak terasa hari ini tepat setahun para pelajar di seluruh Indonesia menjalankan yang namanya belajar dari rumah. Pada awal-awal pemerintah menginstruksikan para siswa belajar dari rumah, waktu itu saya masih ada di bangku kelas 9 SMP. Pada awalnya saya agak canggung dengan pembelajaran dari rumah ini. Karena cara belajar sekolah offline dan online ini sangat berbeda sekali. Tapi, seiring berjalannya waktu saya mulai bisa menyesuaikan diri dengan pembelajaran daring ini. Banyak sekali hal-hal baru yang saya dapat dan kembangkan dengan adanya pembelajaran online ini. Dimulai dari kelas 9 SMP, waktu pertama kali diliburkan, awalnya saya senang karena tidak ada kegiatan belajar mengajar, bersantai-santai, tidak ada beban pikiran. Tapi setelah satu minggu berjalan, saya mulai kangen dengan suasana di sekolah. Kangen ketemu temen, main bareng temen di sekolah, bolos ke kantin, dan lain-lain. Saya sudah tidak sabar untuk masuk sekolah lagi. Tapi lima sampai tiga hari sebelum masuk sekolah, pihak sekolah memberikan pengumuman bahwa pembelajaran dari rumah diperpanjang. Saya sangat kaget dan sedih karena saya tidak jadi bertemu dengan teman-teman di sekolah. Dan yang membuat saya sedih adalah, ketika lulus SMP saya tidak ada perpisahan dengan teman di sekolah. Dan akhirnya saya sudah menduduki bangku sekolah SMA walaupun masih dengan sekolah online. Tapi dengan adanya pembelajaran online ini banyak sekali hal yang saya dapat di SMA dibanding SMP, di SMA saya lebih bisa mengembangkan potensi, bakat, dan minat saya. Yang tadinya saya tidak bisa membuat artikel, kini saya sudah mulai mengerti cara membuat artikel, yang tadinya saya tidak bisa buat essay, sekarang saya mulai mengerti caranya membuat essay, yang tadinya saya kurang bisa menggunakan Google Docs, Google Slide, Google Sheets, dan lain-lain, di SMA saya diajarkan itu semua. Karena di pembelajaran online ini kebanyakan tugas-tugas atau hampir semua tugas menggunakan Docs atau Slide atau Sheet atau yang lainnya. Yang tadinya saya kurang bertanggung jawab dengan nilai-nilai saya, sekarang di SMA saya lebih memiliki rasa tanggung jawab terhadap nilai-nilai saya. Saya mulai mencoba ikut berpartisipasi dengan adanya acara pentas seni yang dilakukan secara daring. Banyak hal yang saya dapat dengan ikut berpartisipasi di acara pentas seni ini. Saya jadi bisa belajar mengenai hal-hal recording. Dengan adanya tugas-tugas sekolah, saya bisa mengembangkan kemampuan saya. Contohnya membuat video. Saya bisa belajar banyak dari sana. Komunikasi saya lebih menjadi tertata, yang tadinya banyak orang yang bilang saya kalau ngomong gak jelas, akhirnya mereka mulai suka mendengarkan saya berbicara. Lalu, editing video. Saya mulai bisa mengedit video dari tugas yang diberikan guru. Saya bisa tahu caranya memotong bagian video yang tidak diinginkan, saya bisa tahu caranya memasukkan audio atau musik ke dalam video, saya bisa tahu caranya memasukkan teks ke dalam video, dan lain-lain. Dari situ saya mengerti bagaimana caranya mengedit video. Ada banyak hal yang bisa saya ambil dengan adanya pembelajaran online atau daring ini. Saya mulai bisa mengatur waktu saya, mulai bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan tugas-tugas yang diberikan guru-guru. Walaupun terkadang tuntutan deadline itu sangat membuat saya menjadi tertekan, tapi saya belajar bahwa itu adalah tanggung jawab saya sebagai murid. Saya bersyukur masih bisa sekolah sampai saat ini walaupun dalam kondisi daring. Dan sekarang saya lebih nyaman dengan adanya sekolah online ini daripada sekolah offline. Entah sampai kapan covid ini berakhir, tapi yang pasti saya sedang menikmati masa-masa ini, karena dengan sekolah online saya bisa menemukan hal-hal baru yang tidak pernah saya temukan, yang tadinya saya merasa saya tidak bisa, tapi dengan adanya sekolah online ini saya mulai menyadari ternyata saya bisa. |
Murid SMA 1 PSKD"We are the challengers!" Archives
May 2022
Categories |