Hari Jumat lalu keseluruhan hati dan jiwa dari keluarga besar SMA 1 PSKD menerima goncangan luar biasa dengan dipanggilnya anak kami, Maria Larasati Posumah (Ang. 2015) ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun kita semua sudah mengetahui bahwa Laras sedang menghadapi sebuah perjuangan berat melawan penyakit leukemia yang diadiagnosa pada awal tahun 2015 ini, tetap saja kabar duka yang diterima pada hari jumat lalu datang tanpa dikira-kira. Memang, kita semua menyadari bahwa penyakit Laras merupakan sebuah penyakit yang sangat berat, namun bagi kebanyakan diantara kita, kita semua mengira dan percaya bahwa dalam berberapa waktu lagi Laras akan sembuh dan kembali bergabung bersama keluarga dan teman-temannya. Saya sendiri sedang berada ditengah lapangan pertandingan, menunggu pertandingan Jakarta Pusat melawan Jakarta Utara dimulai pada saat Sheila (Ang. 2016) datang membawa iPad saya dan mengatakan bahwa ada pesan yang masuk dari Pak Hoklin (Waka. Kurikulum), bahwa Laras sudah tidak ada. Sekitar 90 menit sebelumnya saya baru menerima kabar bahwa Laras sedang dibawa ke ruangan I.C.U. di R.S. Carolus, dan kabar tersebut sudah saya sampaikan ke teman-teman angkatan Laras melalui Group BBM. Saya sendiri berencana menjenguk ke Carolus setelah pertandingan hari itu selesai, tapi, seperti sering terjadi dalam kehidupan kita semua, rencana Tuhan berdeda dengan rencana kita. Sangat mudah untuk mengatakan hal-hal seperti, "Sayang sekali", "Padahal Masih Muda", dst... Namun saya memohon dengan sangat kepada semua yang membaca ini untuk segera menghentikan pernyataan-pernyataan seperti itu. Kenapa? Karena saya merasa bahwa pernyataan-pernyataan seperti itu tidak memberikan penghargaan yang selayaknya kepada Laras dan kehidupan yang telah ia Jalani. Meskipun menyakitkan, dan meskipun perasaan duka di masing-masing hati kita masih sangat terasa, jangan habiskan waktu dengan meratapi kematian Laras. Justru gunakan perasaaan, dan emosi tersebut untuk mengingat KEHIDUPAN Laras!!! Jangan biarkan image Laras yang sakit, melemah dan akhirnya pergi, menjadi image yang akan kita ingat, tapi kenang Laras untuk kebaikannya, ketulusannya, dan kegembiraan yang selalu ia bawa. Selama Laras sakit, dan sambil ia menjalani berbagai perawatan yang kadang-kadang lebih menyengsarakan daripada peyakitnya sendiri (Chemotherapy bukanlah sesuatu yang mudah bagi badan...), saya sama sekali tidak pernah mendengar laras mengeluh tentang penyakitnya!! TIDAK SATU KALIPUN!!! Meskipun secara pribadi saya yakin dia memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti "Kenapa Saya?", dan Ia pasti merasakan rasa sakit yang signifikan, namun dihadapan teman dan keluarga, hal tersebut tidak pernah terutarakan. Yang terlihat? justru senyuman. Yang terdengar? Ingin bergabung dengan teman teman, dan ingin "Makan masakan Mama.". Setiap kali saya menanyakan keadaan dia, dia justru berbalik menanyakan keadaan sekolah, teman-teman yang lain dan adik-adik kelasnya. Karena memang seperti inilah Laras. Selalu dipenuhi oleh Kasih dan Keperdulian terhadap orang-orang disekelilingnya. Bagi saya, akan ada banyak sekali yang akan saya kenang tentang Laras. Namun yang akan paling teringat adalah senyumnya, senyum yang ramah bercampur iseng. Senyum yang selalu, sampai dengan hari-hari terakhirnya, tetap Laras usahakan. Saya masih mengingat degan jelas pertama kali bertemu Laras pada saat pendaftaran murid Baru sekitar 4 tahun yang lalu. Yang paling saya ingat adalah keramahan dan keceriaan yang ia tunjukkan. Tanpa perasaan canggung atau ragu, kita langsung berbicara tentang berbagai hal. Dari pertama kali bertemu dengan Laras, saya merasa bahwa salah satu kelebihan Laras adalah kemampuannya untuk membuat setiap orang yang berbicara dengan dia merasa bahwa meraka sangat penting bagi Laras.
Kadang-kadang sangat mengagetkan seberapa besar perubahan yang bisa terjadi dalam waktu satu tahun. Setahun yang lalu, saya masih berdebat dengan Laras mengenai persiapan acara Natal sekolah. Enam bulan yang lalu kita masih merencanakan bagaimana cara yang paling bagus untuk "kerjain" Banyu (Ang. 2016), and 48 hours ago, I had to say Goodbye... Kadang-kadang terdengar hampa apabila di saat berduka semua orang mengatakan hal-hal seperti, "Dia akan selalu ada kok bersama kita", atau "Dia sudah di tempat yang lebih baik kok". Tapi pernyataan-pernyataan tersebut memang ada benarnya. Laras akan selalu bersama kita, teman-teman dan keluarganya. Kenangan, dan pengalaman bersama, akan selalu menjadi harta bagi kita semua yang sempat kenal dengan Laras. Bagi saya Laras sangat identik dengan kasih, perhatian, dan senyum. AND THAT IS HOW I WILL REMEMBER HER!!!! Iya, kita semua boleh menangis, Iya, kita semua boleh bersedih, dan Iya, kita semua boleh merasakan sakit dan duka. Tetapi didalam tangisan, kesedihan dan perasaan sakit tersebut, TETAPLAH TERSENYUM!!!!!! TERSENYUM KARENA KITA MENGINGAT SESEORANG YANG PENUH DENGAN KASIH, TERSENYUM KARENA ITU PASTI YANG LARAS INGINKAN DARI KITA SAAT INI, DAN TERSENYUM KARENA, MESKIPUN SINGKAT WAKTUNYA, KITA SEMUA TELAH DIBERKATI DAN SEMPAT MENGENAL MALAIKAT KECIL YANG BERNAMA LARAS. Goodbye Laras, We will all miss you... I will miss you... But in honor of you, in honor of the person you were, and in honor of all the memories. Even in the tears, even in the sadness, even in the pain. We will be smiling. For you.... With you... Goodspeed, Godbless, and until our paths cross again in a better place.... Goodbye.
1 Comment
|
SMA 1 PSKD
Jalan Pangeran Diponegoro No. 80 RT.2/RW.6, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10430 Telp. (021) 3904418 / WA: 0821-8888-7753 tatausaha@sma1pskd.com |
DIRECTORY
|
©2023
SMA 1 PSKD Media |