SMA 1 PSKD
  • About
    • Principal's Note
    • Online Learning
    • Akademik
    • Rules
    • FAQs
    • Testimony >
      • Students
      • Alumni
    • Achievements
  • Pendaftaran
    • Pendaftaran Online
    • Biaya Pendidikan
    • Keringanan Biaya
  • Our Comunity
    • Activities >
      • Christmas Celebration
      • BAKSOS
      • Basketball
      • Extra-Curriculer
      • Karate
      • Retreat
      • Study Tour Melbourne
      • PMB
      • LDKS
    • Students >
      • OSIS & MPK
      • MPK
    • Blog >
      • Sudents' Blog
      • MPK Blog
      • Principal's Blog
      • Teachers Blog
    • Media PSKD
    • PSKD Schools
  • Gallery & Portfolios
    • Portfolios
    • Videos
    • Photos >
      • 2017 - 2018 >
        • 17 AGUSTUS
        • LDKS
        • Pelantikan Osis
        • Retreat
      • 2016 - 2017 >
        • 17 Agustus
        • Christmas
        • Pelantikan OSIS
        • Rapat Kerja OSIS
        • Retreat
    • Liputan Media
  • Contact Us
  • More...
    • Documents
    • Now Hiring
    • Sponsors / Suppliers
    • Our Suppliers / Partner
  • About
    • Principal's Note
    • Online Learning
    • Akademik
    • Rules
    • FAQs
    • Testimony >
      • Students
      • Alumni
    • Achievements
  • Pendaftaran
    • Pendaftaran Online
    • Biaya Pendidikan
    • Keringanan Biaya
  • Our Comunity
    • Activities >
      • Christmas Celebration
      • BAKSOS
      • Basketball
      • Extra-Curriculer
      • Karate
      • Retreat
      • Study Tour Melbourne
      • PMB
      • LDKS
    • Students >
      • OSIS & MPK
      • MPK
    • Blog >
      • Sudents' Blog
      • MPK Blog
      • Principal's Blog
      • Teachers Blog
    • Media PSKD
    • PSKD Schools
  • Gallery & Portfolios
    • Portfolios
    • Videos
    • Photos >
      • 2017 - 2018 >
        • 17 AGUSTUS
        • LDKS
        • Pelantikan Osis
        • Retreat
      • 2016 - 2017 >
        • 17 Agustus
        • Christmas
        • Pelantikan OSIS
        • Rapat Kerja OSIS
        • Retreat
    • Liputan Media
  • Contact Us
  • More...
    • Documents
    • Now Hiring
    • Sponsors / Suppliers
    • Our Suppliers / Partner

Si "A" dan kegiatan di sekolah....

3/13/2016

0 Comments

 
Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, ada sebuah fenomena yang sering terjadi, dan saya sangat yakin bahwa fenomena tersebut sudah sering ada di kebanyakan sekolah di Indonesia. Contoh fenomena ini adalah kejadian dimana seorang murid di sebuah sekolah (sebut saja si "A"), menekuni sebuah bidang (misalnya "Music") selama masa dia sekolah. Si A, sering latihan bersama dengan teman-temannya setelah pulang sekolah. Ia kadang kabur pemantapan untuk mengikuti pensi, dan kadang kala ia dimarahi oleh gurunya karena tidak mengerjakan tugas karena sedang latihan music. Pada saat si A masuk ke kls. 12, orangtuanya dipanggil oleh wali kelas. Pembicaraan yang terjadi adalah pembicaraan yang sudah pasti dihafal oleh semua murid kls. 12 di seluruh Indonesia. "Bapak/Ibu, apa bisa kegiatan si "A" dikurangi selama kls. 12? Tahun ini sudah mau UN, dan bla bla bla.... bla bla bla.... bla bla bla.....".  Ia sering ditegor, dan mendapatkan masukan seperti "Music itu tidak bisa buat makan", atau "Kamu sudah mau UN, sudah bukan waktunya kamu main main lagi". Namun, karena si A memang sangat menyukai music, ia tetap latihan, dan mengembangkan talentanya di luar lingkungan sekolah (karena di sekolah harus "fokus UN") dan ini mengakibatkan nilai dan hasil UN si A dibawah "Harapan" guru-guru dan sekolahnya. Guru dan wali kelas kecewa dengan hasil tersebut dan menyayangkan kenapa si A tidak bisa "serius" dan hanya "main-main" music terus. Setelah lulus, si A melanjutkan kiprahnya di bidang music, pelan-pelan tapi pasti dia meningkatkan kemampuannya sampai suatu saat ia mulai mendapatkan sukses. Mungkin sebagai invidu, atau bersama dengan bandnya, si A melakukan rekaman, mulai mengisi acara-acara besar, dan mulai mencapai kesuksesan. Pada saat itu terjadi, apakah kira-kira reaksi guru-guru dan sekolah si A dulu?? "ITU ALUMNI KITA!!!!", "DIA LULUSAN SINI!!!", dst... tiba-tiba menjadi kalimat yang sering muncul dari guru-guru yang dulu justru menegor dan mengatakan kepada si A bahwa music adalah bidang "main-main". Kalimat-kalimat yang mengakui si A sebagai hasil didikan sekolah tersebut seakan-akan menyatakan bahwa kesuksesan yang diperoleh si A adalah KARENA dia bersekolah di sekolah tersebut. Padahal pernyataan yang tepat bukanlah "Si A sukses di bidang music KARENA dia bersekolah di sekolah tersebut", namun "Si A sukses di bidang music MESKIPUN dia bersekolah di sekolah tersebut".

Apa yang dimaksud dengan kalimat ini? yang dimaksud adalah bahwa kesuksesan yang didapat oleh murid tersebut sama sekali tidak didukung atau disebabkan oleh sekolah dimana dia berada, justru sekolah tersebut telah berusaha untuk mendorong murid tersebut ie jalan yang "benar". Namun pada saat murid tersebut sukses, sekolah tersebut siap mengklaim kesuksesan mantan murid mereka sebagai hasil mereka.

Itulah fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Sekolah-sekolah tidak mendukung murid-murid mereka untuk berkembang di bidang-bidang yang mereka pilih, tetapi justru mencoba mengarahkan murid-murid ke sebuah jalur yang dianggap "benar". 

yang saya inginkan bukanlah sebuah sekolah yang menghambat perkembangan murid-muridnya di bidang-bidang yang mereka pilih. Melainkan sebuah sekolah yang bisa mengintegrasikan minta dan hobby murid ke dalam program belajar masing-masing murid di sekolah tersebut. Saya ingin bisa mengatakan dengan yakin dan jujur bahwa pada saat murid-murid kita suskes di masa depan di bidang-bidang yang mereka pilih bahwa mereka sukses KARENA mereka pernah bersekolah di SMA 1 PSKD. Saya ingin program sekolah yang bisa membantu setiap murid mengembangkan minat dan bakatnya dengan bebas tanpa murid tersebut merasa bahwa jalan yang ia pilih salah. Kalau murid ingin menjadi seniman, saya ingin sekolah memiliki program senin yang bisa membina bakatnya, kalau murid ingin menjadi atlit, saya ingin kegiatan murid tersebut di sekolah secara aktif berperan dalam kesuksesan murid tersebut. Karena fungsi sekolah bukanlah mendapatkan hasil UN yang tinggi, atau bahkan raport yang nilainya 80-90 semua. Fungsi sebuah sekolah adalah: MEMBANTU MURID-MURID DI SEKOLAH TERSEBUT UNTUK BISA MERAIH CITA-CITANYA!!!. Apabila setelah 3 tahun di sekolah, sekolah dimana murid tersebut berada tidak sanggup membantu murid itu semakin mendekati cita-citanya, maka sekolah itu telah gagal! 

Saya ingin murid-murid masuk ke SMA 1 PSKD karena murid-murid tersebut tahu bahwa sekolah ita ini AKAN membantu mereka mengembangkan minat dan bakat mereka. Saya ingin murid-murid di SMA 1 PSKD bisa sukses di bidang-bidang mereka KARENA mereka bersekolah di SMA 1 PSKD. 
0 Comments



Leave a Reply.

    About

    Ignas Praditya

    Picture

    Archives

    July 2021
    June 2021
    April 2021
    January 2021
    October 2020
    July 2020
    June 2019
    June 2018
    December 2016
    July 2016
    May 2016
    March 2016
    December 2015
    November 2015
    July 2015
    March 2014


    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.