Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, ada sebuah fenomena yang sering terjadi, dan saya sangat yakin bahwa fenomena tersebut sudah sering ada di kebanyakan sekolah di Indonesia. Contoh fenomena ini adalah kejadian dimana seorang murid di sebuah sekolah (sebut saja si "A"), menekuni sebuah bidang (misalnya "Music") selama masa dia sekolah. Si A, sering latihan bersama dengan teman-temannya setelah pulang sekolah. Ia kadang kabur pemantapan untuk mengikuti pensi, dan kadang kala ia dimarahi oleh gurunya karena tidak mengerjakan tugas karena sedang latihan music. Pada saat si A masuk ke kls. 12, orangtuanya dipanggil oleh wali kelas. Pembicaraan yang terjadi adalah pembicaraan yang sudah pasti dihafal oleh semua murid kls. 12 di seluruh Indonesia. "Bapak/Ibu, apa bisa kegiatan si "A" dikurangi selama kls. 12? Tahun ini sudah mau UN, dan bla bla bla.... bla bla bla.... bla bla bla.....". Ia sering ditegor, dan mendapatkan masukan seperti "Music itu tidak bisa buat makan", atau "Kamu sudah mau UN, sudah bukan waktunya kamu main main lagi". Namun, karena si A memang sangat menyukai music, ia tetap latihan, dan mengembangkan talentanya di luar lingkungan sekolah (karena di sekolah harus "fokus UN") dan ini mengakibatkan nilai dan hasil UN si A dibawah "Harapan" guru-guru dan sekolahnya. Guru dan wali kelas kecewa dengan hasil tersebut dan menyayangkan kenapa si A tidak bisa "serius" dan hanya "main-main" music terus. Setelah lulus, si A melanjutkan kiprahnya di bidang music, pelan-pelan tapi pasti dia meningkatkan kemampuannya sampai suatu saat ia mulai mendapatkan sukses. Mungkin sebagai invidu, atau bersama dengan bandnya, si A melakukan rekaman, mulai mengisi acara-acara besar, dan mulai mencapai kesuksesan. Pada saat itu terjadi, apakah kira-kira reaksi guru-guru dan sekolah si A dulu?? "ITU ALUMNI KITA!!!!", "DIA LULUSAN SINI!!!", dst... tiba-tiba menjadi kalimat yang sering muncul dari guru-guru yang dulu justru menegor dan mengatakan kepada si A bahwa music adalah bidang "main-main". Kalimat-kalimat yang mengakui si A sebagai hasil didikan sekolah tersebut seakan-akan menyatakan bahwa kesuksesan yang diperoleh si A adalah KARENA dia bersekolah di sekolah tersebut. Padahal pernyataan yang tepat bukanlah "Si A sukses di bidang music KARENA dia bersekolah di sekolah tersebut", namun "Si A sukses di bidang music MESKIPUN dia bersekolah di sekolah tersebut".
Apa yang dimaksud dengan kalimat ini? yang dimaksud adalah bahwa kesuksesan yang didapat oleh murid tersebut sama sekali tidak didukung atau disebabkan oleh sekolah dimana dia berada, justru sekolah tersebut telah berusaha untuk mendorong murid tersebut ie jalan yang "benar". Namun pada saat murid tersebut sukses, sekolah tersebut siap mengklaim kesuksesan mantan murid mereka sebagai hasil mereka. Itulah fenomena yang sering terjadi di Indonesia. Sekolah-sekolah tidak mendukung murid-murid mereka untuk berkembang di bidang-bidang yang mereka pilih, tetapi justru mencoba mengarahkan murid-murid ke sebuah jalur yang dianggap "benar". yang saya inginkan bukanlah sebuah sekolah yang menghambat perkembangan murid-muridnya di bidang-bidang yang mereka pilih. Melainkan sebuah sekolah yang bisa mengintegrasikan minta dan hobby murid ke dalam program belajar masing-masing murid di sekolah tersebut. Saya ingin bisa mengatakan dengan yakin dan jujur bahwa pada saat murid-murid kita suskes di masa depan di bidang-bidang yang mereka pilih bahwa mereka sukses KARENA mereka pernah bersekolah di SMA 1 PSKD. Saya ingin program sekolah yang bisa membantu setiap murid mengembangkan minat dan bakatnya dengan bebas tanpa murid tersebut merasa bahwa jalan yang ia pilih salah. Kalau murid ingin menjadi seniman, saya ingin sekolah memiliki program senin yang bisa membina bakatnya, kalau murid ingin menjadi atlit, saya ingin kegiatan murid tersebut di sekolah secara aktif berperan dalam kesuksesan murid tersebut. Karena fungsi sekolah bukanlah mendapatkan hasil UN yang tinggi, atau bahkan raport yang nilainya 80-90 semua. Fungsi sebuah sekolah adalah: MEMBANTU MURID-MURID DI SEKOLAH TERSEBUT UNTUK BISA MERAIH CITA-CITANYA!!!. Apabila setelah 3 tahun di sekolah, sekolah dimana murid tersebut berada tidak sanggup membantu murid itu semakin mendekati cita-citanya, maka sekolah itu telah gagal! Saya ingin murid-murid masuk ke SMA 1 PSKD karena murid-murid tersebut tahu bahwa sekolah ita ini AKAN membantu mereka mengembangkan minat dan bakat mereka. Saya ingin murid-murid di SMA 1 PSKD bisa sukses di bidang-bidang mereka KARENA mereka bersekolah di SMA 1 PSKD.
0 Comments
Hari Jumat lalu keseluruhan hati dan jiwa dari keluarga besar SMA 1 PSKD menerima goncangan luar biasa dengan dipanggilnya anak kami, Maria Larasati Posumah (Ang. 2015) ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Meskipun kita semua sudah mengetahui bahwa Laras sedang menghadapi sebuah perjuangan berat melawan penyakit leukemia yang diadiagnosa pada awal tahun 2015 ini, tetap saja kabar duka yang diterima pada hari jumat lalu datang tanpa dikira-kira. Memang, kita semua menyadari bahwa penyakit Laras merupakan sebuah penyakit yang sangat berat, namun bagi kebanyakan diantara kita, kita semua mengira dan percaya bahwa dalam berberapa waktu lagi Laras akan sembuh dan kembali bergabung bersama keluarga dan teman-temannya. Saya sendiri sedang berada ditengah lapangan pertandingan, menunggu pertandingan Jakarta Pusat melawan Jakarta Utara dimulai pada saat Sheila (Ang. 2016) datang membawa iPad saya dan mengatakan bahwa ada pesan yang masuk dari Pak Hoklin (Waka. Kurikulum), bahwa Laras sudah tidak ada. Sekitar 90 menit sebelumnya saya baru menerima kabar bahwa Laras sedang dibawa ke ruangan I.C.U. di R.S. Carolus, dan kabar tersebut sudah saya sampaikan ke teman-teman angkatan Laras melalui Group BBM. Saya sendiri berencana menjenguk ke Carolus setelah pertandingan hari itu selesai, tapi, seperti sering terjadi dalam kehidupan kita semua, rencana Tuhan berdeda dengan rencana kita. Sangat mudah untuk mengatakan hal-hal seperti, "Sayang sekali", "Padahal Masih Muda", dst... Namun saya memohon dengan sangat kepada semua yang membaca ini untuk segera menghentikan pernyataan-pernyataan seperti itu. Kenapa? Karena saya merasa bahwa pernyataan-pernyataan seperti itu tidak memberikan penghargaan yang selayaknya kepada Laras dan kehidupan yang telah ia Jalani. Meskipun menyakitkan, dan meskipun perasaan duka di masing-masing hati kita masih sangat terasa, jangan habiskan waktu dengan meratapi kematian Laras. Justru gunakan perasaaan, dan emosi tersebut untuk mengingat KEHIDUPAN Laras!!! Jangan biarkan image Laras yang sakit, melemah dan akhirnya pergi, menjadi image yang akan kita ingat, tapi kenang Laras untuk kebaikannya, ketulusannya, dan kegembiraan yang selalu ia bawa. Selama Laras sakit, dan sambil ia menjalani berbagai perawatan yang kadang-kadang lebih menyengsarakan daripada peyakitnya sendiri (Chemotherapy bukanlah sesuatu yang mudah bagi badan...), saya sama sekali tidak pernah mendengar laras mengeluh tentang penyakitnya!! TIDAK SATU KALIPUN!!! Meskipun secara pribadi saya yakin dia memiliki pertanyaan-pertanyaan seperti "Kenapa Saya?", dan Ia pasti merasakan rasa sakit yang signifikan, namun dihadapan teman dan keluarga, hal tersebut tidak pernah terutarakan. Yang terlihat? justru senyuman. Yang terdengar? Ingin bergabung dengan teman teman, dan ingin "Makan masakan Mama.". Setiap kali saya menanyakan keadaan dia, dia justru berbalik menanyakan keadaan sekolah, teman-teman yang lain dan adik-adik kelasnya. Karena memang seperti inilah Laras. Selalu dipenuhi oleh Kasih dan Keperdulian terhadap orang-orang disekelilingnya. Bagi saya, akan ada banyak sekali yang akan saya kenang tentang Laras. Namun yang akan paling teringat adalah senyumnya, senyum yang ramah bercampur iseng. Senyum yang selalu, sampai dengan hari-hari terakhirnya, tetap Laras usahakan. Saya masih mengingat degan jelas pertama kali bertemu Laras pada saat pendaftaran murid Baru sekitar 4 tahun yang lalu. Yang paling saya ingat adalah keramahan dan keceriaan yang ia tunjukkan. Tanpa perasaan canggung atau ragu, kita langsung berbicara tentang berbagai hal. Dari pertama kali bertemu dengan Laras, saya merasa bahwa salah satu kelebihan Laras adalah kemampuannya untuk membuat setiap orang yang berbicara dengan dia merasa bahwa meraka sangat penting bagi Laras.
Kadang-kadang sangat mengagetkan seberapa besar perubahan yang bisa terjadi dalam waktu satu tahun. Setahun yang lalu, saya masih berdebat dengan Laras mengenai persiapan acara Natal sekolah. Enam bulan yang lalu kita masih merencanakan bagaimana cara yang paling bagus untuk "kerjain" Banyu (Ang. 2016), and 48 hours ago, I had to say Goodbye... Kadang-kadang terdengar hampa apabila di saat berduka semua orang mengatakan hal-hal seperti, "Dia akan selalu ada kok bersama kita", atau "Dia sudah di tempat yang lebih baik kok". Tapi pernyataan-pernyataan tersebut memang ada benarnya. Laras akan selalu bersama kita, teman-teman dan keluarganya. Kenangan, dan pengalaman bersama, akan selalu menjadi harta bagi kita semua yang sempat kenal dengan Laras. Bagi saya Laras sangat identik dengan kasih, perhatian, dan senyum. AND THAT IS HOW I WILL REMEMBER HER!!!! Iya, kita semua boleh menangis, Iya, kita semua boleh bersedih, dan Iya, kita semua boleh merasakan sakit dan duka. Tetapi didalam tangisan, kesedihan dan perasaan sakit tersebut, TETAPLAH TERSENYUM!!!!!! TERSENYUM KARENA KITA MENGINGAT SESEORANG YANG PENUH DENGAN KASIH, TERSENYUM KARENA ITU PASTI YANG LARAS INGINKAN DARI KITA SAAT INI, DAN TERSENYUM KARENA, MESKIPUN SINGKAT WAKTUNYA, KITA SEMUA TELAH DIBERKATI DAN SEMPAT MENGENAL MALAIKAT KECIL YANG BERNAMA LARAS. Goodbye Laras, We will all miss you... I will miss you... But in honor of you, in honor of the person you were, and in honor of all the memories. Even in the tears, even in the sadness, even in the pain. We will be smiling. For you.... With you... Goodspeed, Godbless, and until our paths cross again in a better place.... Goodbye. Dengan diputarnya tanggalan ke bulan November, berarti kita mulai masuk ke salah satu periode paling sibuk di tahun ajaran. Murid-murid kls. X sudah menyesuaikan diri, murid-murid kls. XII sudah mulai menatap ke depan dan mulai merencanakan langkah-langkah selanjutnya, Seluruh keluarga besar SMA 1 PSKD sedang aktif merencanakan acara Natal tahunan, dan OSIS/MPK sudah memulai proses untuk menentukan siapa-siapa saja dari Kls. XI yang akan menggantikan mereka dan menjadi generasi pemimpin berikutnya di sekolah kita ini. Selain itu, banyak murid-murid yang lain yang sedang aktif mewakili sekolah di berbagai bidang dan pertandingan. Basket, Hockey, Futsal, Fotografi, dan bahkan stand-up comedy, merupakan sedikit dari banyak sekali cabang yang sedang didalami murid-murid kam, dan SEMUA murid sedang aktif mengejar deadline-deadline tugas untuk menyelesaikan semester ganjil dengan baik.
Di saat-saat seperti ini sangat mudah untuk mulai terfokus hanya kepada kegiatan kita sendiri, atau hanya kepada kelas, tim, atau kelompok kita. Sangat penting untuk selalu mengingat apa yang menjadi kekuatan terbesar dari sekolah ini, yaitu kekeluargaan!!! Meskipun masing-masing murid mungkin sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, jangan lupa untuk tetap menyempatkan diri untuk memberikan support kepada teman-teman dalam apapun juga yang sedang mereka dalami dan kerjakan. Prestasi terbaik tida akan didapat dengan menjauhkan semua orang lain, dan ada kepuasan sendiri yang didapat dari bersama-sama mengejar sebuah tujuan yang sulit... dan kemudian mencapai tujuan tersebut. This school is a family, each and everyone of us need one another to be there so we are able to grow, compete, and succeed. Its time to look past all the problems and challenges. Its time to come together as a school, and as a Family. This is YOUR time kids. Make the most of it!!!! Dengan post ini saya ingin menanggapi feedback yang kami dapat mengenai pembiayaan di SMA 1 PSKD mengenai ketentuan biaya yang sudah kami post di bagian "Biaya Pendidikan". Sampai dengan hari ini, banyak sekali orangtua/wali calon murid yang menanyakan mengenai sistem pembiayaan tersebut.
Kami memahami bahwa sama seperti biaya semua kebutuhan saat ini, biaya pendidikan mengalami peningkatan yang sangat besar dalam beberapa tahun terakhir. Sangat mudah untuk melihat biaya standard di sekolah ini dan mengatakan bahwa biaya tersebut sangat mahal. Namun apabila dicermati, biaya tersebut sebenarnya sangat realistis. Di dalam biaya tersebut sudah terhitung biaya bulanan selama 36 bulan, uang pangkal (yang saat ini di sekolah sekolah swasta bisa mencapai belasan, atau bahkan puluhan rupiah), biaya kegiatan, seragam, karya wisata, praktikum, ekskul, administrasi, dan masih banyak hal lain. Tujuan perhitungan biaya sebagai satu angka tersebut justru untuk meringankan orangtua/wali. dengan menentukan satu angka total saja, orangtua/wali tidak perlu mengingat berabgai biaya yang berberda seperti uang bulanan, dan cicilan uang pangkal. Orangtua juga tidak perlu lagi menghadapi "edaran-edaran" mendakan mengenai biaya-biaya kegiatan, dst... Orangtua/wali cukup mengingat satu angka total saja. Untuk lebih memudahkan orangtua, SMA 1 PSKD sudah mendesign sistem dimana biaya tersebut juga bisa dibayarkan selama 3 tahun dengan sistem cicilan, dimana termin-termin, dan jumlah pembayaran di masing-masing termin tersebut bisa ditentukan oleh masing-masing keluarga. Hal ini kami lakukan karena keadaan ekonomi setiap keluarga berbeda, dan tentunya yang paling mengetahui keadaan ekonomi keluarga adalah keluarga itu sendiri. Menurut kami, sangatlah tidak adil apabila kami memberlakukan sebuah sistem biaya yang terstruktur dengan kaku, dan tidak bisa memberikan pertimbangan untuk keadaan masing-masing keluarga. Sistem ini juga menghilangkan perasaan ambigu yang dihadapi orangtua. Apakah bulan ini akan ada edaran biaya? Apakah saya harus membayar untuk karya wisata bulan depan? dengan sistem seperti ini hal-hal tersebut tidak akan ditemukan lagi. Apabila dengan sistem pembayaran yang fleksibel seperti ini, orangtua/wali masih kesulitan membiayai pendidikan putra/putrinya di SMA 1 PSKD, maka kamu juga memiliki mekanisme dimana orangtua/wali bisa menentukan total biaya pendidikan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing orangtua/wali. Selama orangtua mau berkerja sama dengan sekolah dan memberikan informasi dengan jujur dan terbuka, maka kami akan selalu berkerja sama dengan orangtua untuk menjamin bahwa putra/putri bisa bersekolah di SMA 1 PSKD tanpa terkendala oleh masalah biaya. Saya akui bahwa dalam keadaan-keadaan ini, proses awal dalam menentukan biaya, dan melengkapi dokumen penguat memang sedikit rumit, tetapi kerumitan tersebut sangatlah sebanding dengan perasaan yang diperoleh pada saat putra/putri orangtua/wali bisa bersekolah di sekolah yang mereka inginkan (atau dalam berberapa kejadian, bisa bersekolah *titik*). Sistem ini dirancang untuk keluarga yang memang membutuhkan, dan bukan untuk keluarga yang sebenarnya mampu membiayain pendidikan putra-putrinya namun tidak rela mengeluarkan biaya tersebut. Memang kadang-kadang akan ada orangtua/wali yang berusaha untuk memanfaatkan sistem ini untuk mendapatkan "discount" biaya pendidikan bagi putra/putrinya padahal sebenarnya mereka sangat mampu secara ekonomi, dan mungkin saja akan ada keadaan dimana pengajuan yang tidak benar bisa terlewat dari pantuan kami. Namun jumlah anak yang tertolong jauh lebih besar daripada orangtua/wali yang mencoba mengakali sistem ini, sehingga kami merasa bahwa resiko tersebut bisa kami terima, dan rela kami emban. Tidak ada sistem apapun yang sempurna, dan apabila masih ada keluarga yang masih menemukan kendala yang valid dalam pembiayaan pendidikan putra-putrinya, maka kami selalu bersedia untuk bertemu dengan orangtua dan berkerja sama untuk mencari pemecahan. Kunci-kunci utama dalam mengatasi masalah-masalah pembiayaan adalah keterbukaan, kerjasama, dan kejujuran. Apabila keluarga menghadapi suatu masalah yang bisa berpengaruh ke kemampuan orangtua/wali untuk membiayai pendidikan putra/putrinya, sampaikan dengan segera kepada kami. Kami sudah sering menghadapi permasalahan seperti ini, dan selama ini kami selalu bisa mencari pemecahan untuk membantu keluarga yang menghadapi kendala valid dalam masalah pembiayaan pendidikan (lucunya, meskipun kami sering dihubungi oleh keluarga yang menghadapi masalah ekonomi dan meminta keringangan, kami tidak pernah dihubungi oleh keluarga yang mendapat rejeki dan ingin mengajukan kenaikan biaya pendidikan). Kami sangat berharap bahwa sistem pembiayaan ini bisa membantu orangtua/wali yang membutuhkan sehingga putra-putrinya bisa bersekolah di SMA 1 PSKD apabila itu yang mereka inginkan. Konsep dasar di semua sekolah PSKD adalah "pendidikan yang bermutu dan terjangkau", besar harapan kami bahwa dengan sistem seperti ini, kami telah berhasil untuk membantu calon-calon murid kami untuk menjangkau pendidikan yang mereka harapkan. Thank you for reading. God bless. Sebagai kepala sekolah, saya sering menerima pertanyaan dari calon murid yang mau mendaftar di SMA 1 PSKD. Salah satu yang paling saya dengar adalah "Apa kriteria diterima di SMA 1 PSKD?" dan "Apa yang harus saya pelajari dan persiapkan untuk tes dan wawancara masuk di SMA 1 PSKD?"
Sejujurnya sangat sulit bagi saya untuk menjawab pertanyaan itu. Mengapa? karena apa yang kita cari di dalam diri calon-calon murid kita di SMA 1 PSKD itu bukan sesuatu yang bisa dilakukan sebagai kriteria tertulis. Tentunya kami memang ingin murid-murid yang masuk di SMA 1 PSKD memiliki kemampuan akademik yang baik, namun tidak berarti bahwa murid dengan raport SMP yang buruk tidak akan diterima. Bukan juga berarti bahwa murid yang memperoleh hasil test masuk yang rendah akan otomatis dicoret. Memang saya akui bahwa persentase penerimaan murid baru di SMA 1 PSKD tidak terlalu tinggi (sebagai contoh pada pendaftaran murid baru tahun 2013/2014 kita menerima 42 murid baru dari sekitar 400 yang mengikuti berbagai proses seleksi dan pendaftaran). Namun bukan berarti bahwa kamu tidak memiliki kesempatan untuk diterima. Di SMA 1 PSKD, proses seleksi murid baru ditentukan oleh 3 unsur utama, yaitu: 1. Dewan Guru, melalui tes akademik bidang Matematika, Bahasa Inggris, dan Menulis. 2. Kepala Sekolah, melalui wawancara. 3. OSIS/MPK, melalui wawancara. Untuk bisa diterima, seorang calon murid harus mendapat "Vote" cari ketiga unsur tersebut. KEtiga unsur tersebut juga akan mempertimbangkan bahan apa saja diajukan oleh calon murid baru, seperti prestasi yang pernah diperoleh, talenta khusus, dst... Apabila seorang calon murid tidak lolos proses seleksi, maka ia berhak mendapat penjelasan mengenai pertimbangan-pertimbangan yang membuat dirinya tidak diterima, dan diberikan waktu untuk memperbaiki hal-hal tersebut, dan mengajukan proses ulang. Hal yang paling penting pada saat tes masuk SMA 1 PSKD adalah "BE YOURSELF!!!". Karena persentase bobot seleksi masuk yang paling besar justru datang dari wawancara dan bukan dari test tertulis, kami sangat menganjurkan calon murid untuk tenang dan menjalani wawancara dengan jujur dan terbuka, dalam wawancara kita ingin melihat potensi, kecocokan calon murid dengan lingkungan sekolah, minat dan bakat murid tersebut, dst... Secara simplenya, dalam proses wawancara kami ingin lebih mengenal kamu, dan itu hanya bisa dilakukan kalau kamu menunjukan diri kamu yang sebenarnya dan "BE YOURSELF". Satu hal lagi yang sangat-sangat-sangat-sangat-sangat penting: PERCAYA DIRI!!! Jangan khawatir disangka "aneh", toh sekolah ini mayoritas berisikan orang-orang yang secara umum memang sedikit uhm.... "Miring", dan mungkin justru hal yang membuat kamu merasa "aneh" di tempat lain adalah hal yang membuat kami sangat ingin kamu bergabung di sekolah ini. Kami mencari talenta. Kami mencari murid yang ingin mengembangkan dirinya. Kami mencari murid yang kritis, yang memiliki pendapat DAN TIDAK TAKUT UNTUK MENYAMPAIKAN PENDAPAT TERSEBUT. Kami mencari murid yang ingin mencoba hal-hal yang baru. Seringkali saya menemukan calon murid yang sudah takut sebelum menjalani proses seleksi, atau murid yang mengatakan "saya kan ngak punya kelebihan, gimana caranya saya akan keterima?". Kepada calon-calon murid yang merasa seperti itu saya hanya bisa mengatakan bahwa kamu tidak akan tahu sebelum kamu mencoba. Sebuah sekolah memiliki tanggung jawab untuk membantuk dan mengembangkan muridnya! itu berarti bahwa sebuah sekolah yang benar justru mencari murid-murid yang masih memiliki "kekurangan", dan membantu murid tersebut berkembang. Mungkin saja sekolah ini merupakan tempat yang kami cari selama ini. Mungkin saja KAMU merupakan tipe murid yang KAMI cari selama ini. Bisa saja kan? Kriteria kita sangat berbeda. Kriteria kami dalam menjalankan proses seleksi murid baru sangat luas. And, simply... you wont know for sure until you try!! |
SMA 1 PSKD
Jalan Pangeran Diponegoro No. 80 RT.2/RW.6, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10430 Telp. (021) 3904418 / WA: 0821-8888-7753 tatausaha@sma1pskd.com |
DIRECTORY
|
©2023
SMA 1 PSKD Media |