Salah satu acara rutin SMA 1 PSKD yang tidak terlaksana pada semester ganjil adalah Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, dengan alasan yang sudah jelas. Setelah rangkaian LDKS teori yang dilakukan di sekolah, biasanya pekan depannya seluruh murid mengadakan LDKS Lapangan yang biasa dilakukan di sebuah bumi perkemahan di luar Jakarta. Di acara ini lah kebersamaan dan keakraban murid-murid biasanya akan terjalin melalui acara-acara yang ada selama 2-3 hari. Beberapa nilai-nilai non-akademis pun mereka pelajari dalam acara ini.
0 Comments
Seperti suara detik jam, waktu selalu berjalan. Nama TikTok seakan-akan mengingatkan bahwa saat ini, saat nanti, adalah saat baru, detik demi detik. Segala yang baru awalnya dicemooh, tahu-tahu menjadi lazim. Siapa yang sangka aplikasi mobile video iseng yang dipionirkan aplikasi serupa Vine dan Musical.ly ini bisa jadi fenomena pop culture seperti saat ini?
Ada sebuah challenge TikTok yang menggunakan sound bertajuk Chinese Street Fashion, sebuah musik EDM dengan beat yang bombastis kece, mengiringi penampilan jalan di tempat yang menghasilkan ilusi seakan berjalan di catwalk seperti fashion show. Sayangnya liriknya jelek dan sangat tidak appropriate. Berikut saya berikan cuplikan liriknya yang saya sensor beberapa kata-kata yang terlalu vulgar. "***** * ******* ***** * **** **! * ***** **** *** * **** **!" Jelek dan tidak bermakna, bukan? Maret 2020 kita (sebenarnya sih tidak) dikejutkan oleh pengumuman resmi pertama adanya pasien positif COVID-19 di Indonesia. Sejak itu, angka infeksi semakin masif. Berbagai berita, rumor, hoax silih berdatangan di media-media, media sosial, chat group, dan omongan tetangga. Menyikapi ini, akhirnya mulai 15 Maret 2020, kita memulai Pembelajaran Jarak Jauh (Home Learning).
Biasanya suatu langkah dalam kehidupan selalu diawali dengan pertanyaan "apa". Apa yang harus aku lakukan? Apa langkah-langkahnya? Apa untung-ruginya? Apa tujuannya? Pertanyaan "apa" begitu pentingnya hingga sebagian besar orang terjebak dalam rencana-rencana "apa".
Ya, aku pun setuju. Hidup memang diawali oleh "apa". Ketika bahasa sudah mulai mampu diucapkan oleh lidah balita-kita, hidup kita penuh pertanyaan, "Itu apa?" "Ini apa?". Bertambah dewasa pertanyaannya menjadi sedikit lebih kompleks, "Apa cita-citamu?" "Apa yang akan kamu lakukan nanti setelah lulus SMP?" "Apa pilihan peminatan kamu di SMA?" "Apa itu peminatan Matematika & Ilmu Alam? Ilmu-ilmu Sosial? Ilmu Budaya & Bahasa?" Kata tanya "apa" membuat kita mengenali dunia, tanpa kita sadari bahwa masih ada kata-kata tanya lain setelah "apa". Beranjak dewasa, ketika cita mulai tercitra, ketika andai mulai mampu tercapai, kita butuh lebih dari sekadar "apa". Ketika "apa" membuat kita mengenal dunia, apa yang membuat dunia mengenal kita? Sudahkah kamu memulai hari ini dengan "mengapa"? Mengapa "mengapa"? Memangnya apa itu "mengapa"? Setelah tahu "apa", pernahkah kita berusaha menggali lebih dalam? Pernahkah "apa-apa" itu kamu pertanyakan lagi? Maka bila "apa" adalah langkahmu, "mengapa" adalah jiwamu, semangatmu, sebuah raison d'etre, sebuah alasan untuk melangkah. Coba pertanyakan pada dirimu, apakah saat ini aku sudah tahu MENGAPA diriku berada di sini, menjalani hari-hari ini, bersusah-susah dengan setiap tugas dan kegiatan di sekolah? Apakah saat ini aku sudah tahu mengapa aku masuk SMA ini? Mengapa ketika PPDB aku tak mengikuti sistem zonasi yang telah berlaku? Atau mengapa aku masuk jurusan IPA? IPS? Bahasa? Atau lebih jauh, mengapa aku ingin menjadi orang kaya? Mengapa aku ingin kuliah ke luar negeri? Mengapa aku ingin menjadi seniman? Mengapa aku ingin menjadi pegawai negeri? Mengapa dan mengapa? Maka temukanlah mengapa-mu. Temukan jiwamu. Temukan "hidup" kamu. (-Naz) Dari semua program yang sedang dalam proses pengembangan, saat ini program eSports merupakan program yang paling menuai pro dan kontra. Banyak muncul pertanyaan: "ngapain sih sekolah membiarkan anak main game?", "Sekolahnya ngak bener anak dikasih main melulu", dst... Oleh karena itu saya rasa perlu menjelaskan pemikiran dibelakang direncanakannya program eSports ini. eSports merupakan sebuah industri yang sedang berkembang dengan SANGAT cepat. Apabila kita mengukur dengan menggunakan parameter tradisional yang biasa digunakan dalam mengevaluasi "game" yang menjadi "sport", maka perkembangan eSports sakin cepatnya sehingga semua metode pengukuran tradisional tersebut menjadi invalid. Salah satu bukti perkembangan eSports di dunia adalah bahwa eSports sudah mulai mendapatkan pengakuan dari media dan perusahaan yang biasa bergerak di daerah "mainstream" seperti: Forbes, Fortune, ESPN, CNN, dan BBC. Sektor bisnis dan ekonomi dunia memperkirakan bahwa sebelum akhir tahun 2018 eSports akan menjadi sebuah industri dengan nilai minimal (USD) $ 1.000.000.000, dengan lebih dari 335 juta penggemar/pemain. Itu berarti bahwa diperkirakan bahwa eSports akan menjadi sebuah industri dengan jumlah penggemar/pemain YANG MELEBIHI JUMLAH PENDUDUK DI INDONESIA ATAU DI AMERIKA SERIKAT! Pengakuan eSports sebagai sebuah bidang yang valid juga dilihat dari investasi besar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Microsoft, Coca-Cola, dan Pizza Hut. Data diatas ini menunjukan bahwa eSports akan berkembang menjadi sebuah bidang yang valid untuk membuat karir. Karir di bidang eSports TIDAK berarti karir sebagai "Pemain Game profesional" (meskipun menjadi gamer profesional adalah impian banyak penggemar eSports di tingkatan SMP/SMA), namun bisa juga berarti karir di bidang marketing, sales, teknologi, finacing, dst. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa di dalam eSports sendiri sebenarnya ada berbagai aspek lain yang tidak disadari oleh masyarakat secara umum, seperti ekonomi teoritis, sosiologi, matematika, komunikasi, pengenelan dan implementasi teknologi, marketing, strategic planning, logistik, dan masih banyak lagi. Semua hal ini membawa kami kepada sebuah kenyataan dimana SMA 1 PSKD merasa bahwa eSports adalah sebuah bidang yang valid untuk murid yang ingin merancang karirnya setelah lulus SMA, dan secara logika, apabila sebuah SMA merasa bahwa ada sebuah bidang yang valid yang bisa menjadi tempat murid membuat karir setelah ia lulus, maka sangatlah wajar apabila sebuah SMA mengambil langkah untuk mempersiapkan murid yang ingin mengeksplorasi bidang tersebut dengan lebih mendalam. Murid di dalam program eSports di SMA 1 PSKD akan menghabiskan sekitar 10-20 jam/minggu dengan kegiatan program. Selain latihan permainan, program juga akan meliputi pembelajaran teori ekonomi dan psikologi, strategy permainan, matematika, latihan fisik (meningkatkan reflex, APS, kebugaran umum, dst...), bahasa, dan berberapa aspek lain. Murid didalam progam eSports SMA 1 PSKD juga harus tetap memenuhi tanggung jawab akademiknya di program akademik sekolah, dan nilai rata-rata 80 selama masa SMA merupakan syarat wajib untuk bisa tetap berada di dalam program eSports. Program eSports akan terintegrasi total dengan program akademik sekolah sehingga tidak akan ada konflik penjadwalan diantara waktu latihan, dan waktu belajar. Selain itu setiap anggota program akan memiliki seorang penasihat akademik yang akan terus memantau perkembangan akademik setiap anggota program untuk mencegah adanya penurunan kualitas akademik. Untuk tahap awal, program eSports SMA 1 PSKD akan meliputi 3 cabang utama, dan 2 cabang sekunder. Dimana cabang utama adalah: League of Legends, Defence of the Ancients 2 (DotA), dan Counter Strike: Global Offensive. Cabang sekunder yang direncanakan adalah Vainglory, dan Hearthstone. Karena program eSports merupakan program binaan, maka akan diadakan seleksi untuk murid di masing-masing cabang. Secara konseptual, proses ini akan sangat mirip dengan proses seleksi murid SMA 1 PSKD di program Olahraga, Seni, dan Akademik, dan akan menjadi sebuah proses yang relatif menantang. Untuk masing-masing cabang, hanya akan dibuka 8-10 bangku, sehingga apabila ada calon murid yang tertarik, agar segera menghubungi sekolah (021-3904418) dan mendaftarkan nama untuk dimasukan di daftar calon yang akan dipanggil untuk proses seleksi. SMA 1 PSKD juga masih membuka lowongan untuk staff pembina cabang-cabang eSports tersebut (LoL, DotA2, dan CS:GO), dan apabila ada yang berminat agar mengirimkan CV ke: eSports@SMA1PSKD.com, berberapa hal yang perlu diperhatikan dalam C.V.:
Selain itu ada berberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengirimkan C.V:
Saat ini kami mencari pembina/staff untuk jabatan-jabatan berikut ini:
|
SMA 1 PSKD
Jalan Pangeran Diponegoro No. 80 RT.2/RW.6, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10430 Telp. (021) 3904418 / WA: 0821-8888-7753 tatausaha@sma1pskd.com |
DIRECTORY
|
©2023
SMA 1 PSKD Media |